Gerhana bulan itu terjadi pada
malam hari,sedang gerhana matahari terjadi pada siang hari.Dua gerhana itu
terjadi,bukti kekuasaan Allah Ta’ala,bukannya terjadinya dua gerhana itu
lantaran lahirnya seseorang atau matinya seseorang. Nabi Muhammad Saw bersabda
:
“Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya menjadi bukti
adanya Tuhan dan kekuasaan-Nya.Keduanya gerhana bukan karena matinya seseorang
dan tidak pula karena hidupnya seseorang,maka apabila kamu mengetahui keduanya
gerhana,hendaklah kamu berdo’a kepada Allah,dan shalat sampai habis gerhana
itu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Jika
kita mengetahui dua gerhana(gerhana bulan dan gerhana matahari),maka di
sunatkan bagi kita kaum muslimin untuk melakukan shalat.Shalat gerhana matahari
disebut shalat kusuf,sedang shalat gerhana bulan disebut khusuf.Shalat gerhana
itu boleh dikerjakan sendirian,tapi lebih utama dikerjakan dengan berjama’ah.
Niat shalat gerhana bulan :
“Saya niat shalat sunat gerhana bulan dua raka’at karena
Allah Ta’ala. Allahu Akbar”
Niat shalat gerhana matahari :
“Saya niat shalat sunat gerhana matahari dua raka’at karena
Allah Ta’ala. Allahu Akbar”
Raka’at pertama
Raka’at kedua
Shalat gerhana itu ada dua raka’at,dengan empat Al
Fatihah,empat ruku’ dan empat sujud :
Pertama,takbir
dengan disertai niat shalat gerhana,kemudian membaca Al Fatihah,kemudian
ruku’,kemudian berdiri kembali membaca Al Fatihah lagi,kemudian ruku’ sekali
lagi,kemudian I’tidal,kemudian sujud dua kali,pekerjaan ini sudah terhitung
satu raka’at.Kemudian diteruskan dengan raka’at yang kedua,yang mana
gerakan-gerakannya dan caranya sama dengan raka’at yang pertama.Bacaan-bacaan
yang dibaca dalam shalat gerhana sama dengan bacaan yang dibaca pada shalat
fardhu.Bila shalat gerhana bulan,bacaannya dibaca nyaring sedang shalat gerhana
matahari,bacaannya dibaca pelan (tidak nyaring).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar