Senin, 19 Mei 2014

do'a yang terkabul

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah.manusia diberikan akal yang dengannya dapat berfikir,diberikan hati yang dengannya dapat merasakan dan berhubungan dengan Allah,serta diberikan kelengkapan indera untuk menghadapi segala sesuatu di sekelilingnya.Dengan segala kelengkapan itu,manusia mendapat mandat dari Allah untuk menjadi khalifah di bumi.Amanat yang berat itu hanya diberikan kepada manusia,tidak kepada makhluk lain.
                Namun pada kenyataannya kita tidak pernah menjumpai manusia yang penuh kesempurnaan seperti digambarkan diatas.Dalam menjalani hidupnya,manusia sering mendapati kesukaran karena kompleknya tantangan yang dihadapi,dan tidak jarang ia mengalami kegagalan.Mungkin hanya satu manusia yang benar-benar dapat dikatakan sempurna,Yaitu Nabi Muhammad SAW.Beliau disebut insan kamil(manusia sempurna).Bahkan,Nabi Muhammad pun bukan berarti tidak lepas dari kesulitan,walaupaun semua itu dapat beliau atasi berkat pertolongan Allah.Terbukti,Islam yang disebarkannya kini menjadi panutan hampir separuh penduduk bumi.
                Bukan berarti mengkritik Allah yang membuat manusia selalu ada unsur kelemahannya.Justru disinilah letak kesempurnaan manusia yang lain,yaitu bahwa manusia tidak seperti malaikat yang hanya bisa menjadi baik,dan tidak juga seperti iblis yang hanya bisa menjadi buruk.Manusia mempunyai 2 potensi itu,menjadi baik dan buruk.dan memang,manusia,disamping diciptakan dengan segala kelebihan,juga tidak luput dari kekurangan.Bukan manusia lagi namanya kalau tidak mempunyai kekurangan,melainkan malaikat.Dan bukan manusia pula jika dipenuhi kekurangan,melainkan setan atau hewan.Kekurangan,kelemahan,resah,gundah,dan sebagainya merupakan bagian dari diri manusia. Allah berfirman :

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu,dan manusia dijadikan bersifat lemah”.(QS.An-Nisa{4}:28)
                Nah,ketika menghadapi kesulitan,apakah yang harus dilakukan manusia? Allah memberikan tuntunan agar manusia melakukan ikhtiar(usaha) secara sungguh-sungguh dengan memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya,disertai tawakkal atau mengembalikan segala sesuatunya hanya kepada Allah.Pada saat inilah kita diperintahkan oleh Allah untuk berdo’a kepada-Nya. Allah berfirman:

“Dan Tuhanmua berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku,niscaya akan Aku perkenankan bagimu.Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina”.(QS.Al-Mu’minun{40}:60).
                Allah memberikan jalan keluar kepada kita dari kesulitan dengan meminta bantuan kepada-Nya.Sesungguhnya jika Allah sudah membantu seorang manusia,maka tidak ada satu kekuatan apapun yang dapat mencegahnya,meskipun seluruh penduduk bumi dan segala makhluk bersatu.Jika berdo’a,sebagaimana disebutkan dalam ayat diatas,maka Allah pasti mengabulkannya.Inilah janji Allah kepada manusia yang beriman,yang percaya dan berserah diri kepada-Nya.Kenapa Allah berjanji demikian? Karena Dia menghendaki kemudahan bagi manusia.
                Kita semua tentu sudah memanjatkan do’a kepada Allah.terkadang,do’a itu ada yang dikabulkan dan ada pula yang tidak.Ketika dikabulkan,ada yang langsung dan ada yang baru dipenuhi setelah waktu yang lama.Kenapa bisa demikian?Kenapa ada do’a yang tidak dikabulkan,padahal Allah telah berjanji untuk mengabulkan do’a kita?
                Disini kita haraus interospeksi diri sendiri.Jangan-jangan ada yang salah pada diri kita.Atau jangan-jangan Allah menghendaki sesuatu yang lain yang lebih baik bagi kita sehingga do’a kita seperti tidak diterima oleh-Nya.
                Nabi Muhammad SAW selaku teladan sempurna bagi manusia telah memberikan tuntunan dan arahan dalam berdo’a agar do’a kita dikabulkan oleh Allah.Sesungguhnya do’a itu meliputi suatu spektrum yang sangat luas,tidak hanya terkait dengan kalimat yang diucapkan ketika berdo’a.Do’a kait mengait dengan seluruh sikap dan perbuatan kita sehari-hari,keadan kita,juga dengan tempat dan waktu dimana kita berdo’a.
                Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar do’a kita mudah dikabulkan oleh Allah.
Pertama,kita senantiasa menjauhkan diri dari maksiat atau perbuatan dosa,baik kepada manusia maupun kepada Allah.Orang yang melakukan maksiat tak ubah orang yang menyatakan perlawanan kepada Allah.Jika dua orang saling berlawanan,tentulah permintaan satu pihak kepada pihak lain tidak akan diterima.Begitu pula kita kepada Allah,yang tak akan mengabulkan do’a orang yang melakukan penentangan terhadap-Nya.
                Ada sebuah riwayat dari Malik bin Dinar,seorang sufi dan ahli hadist,bahwa kaum Bani israil pada suatu waktu dilanda kekeringan yang dahsyat.Untuk mengatasi hal itu mereka melakukan do’a kepada Allah,meminta agar diturunkan hujan.namun walaupun do’a mereka sudah sangat khusyuk dan berkali-kali dipanjatkan,do’a mereka tak juga dikabulkan.Allah lalu memberitahukan kepada salah satu Nabi-Nya yang hidup ditengah-tengah mereka agar menyampaikan kepada kaumnya,bahwa selama kehidupan mereka berlumuran dosa,baik ditubuh maupun di perut  mereka,janganlah mereka mengharap Allah akan mengabulkan do’a mereka.Semakin jauh mereka dari Allah,semakin tak dikabulkan do’anya.
                Kedua,menghindarkan diri dari makanan atau minuman yang tidak halal.Makanan dan minuman mempunyai pengaruh terhadap tubuh dan jiwa manusia.Makanan dan minuman yang haram,walaupun sedikit,akan menimbulkan noda di hati orang yang mengkonsumsinya.Membiarkan yang haram masuk kedalam tubuh sama dengan  melakukan maksiat kepada Allah.Allah adalah dzat yang suci,dan menerima hanya yang suci pula.Olehkarena itu,adanya noda didalam diri kita akan menghalangi atau menghijab antara diri kita dengan Allah.dan do’a pun tidak akan dikabulkan.
                Nabi Muhammad pernah bersabda :


“Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima melainkan sesuatu yang baik.Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman sama sebagaimana yang diperintahkan kepada setiap Rosul.Maka Allah berfirman :
“wahai rasul-rasul makanlah kamu dari makanan yang baik(halal) dan berprilakulah dengan yang beriman,makanlah rizki yang telah Kami berikan kepadamu yang baik-baik”...kemudian Rosulullah SAW menyebut seorang pemuda yang bermusafir dalam perjalanan yang jauh,keadaan rambutnya sangat kusut,mukanya berdebu dia mengangkat tangan ke langit : Wahai Tuhanku....Wahai Tuhanku... sedangkan makanan haram,minumannya haram dan pakaiannya haram.Dan Dia dibesarkan dengan makanan haram maka bagaimana Kami mau mengabulkan do’anya”. (HR.Muslim)
                Oleh karena itu,kita harus senantiasa menjaga diri kita dari barang yang haram agar tidak masuk kedalam tubuh kita.Haram itu bukan hanya materinya,tetapi juga cara memperolehnya harus pula dengan halal.
                Ketiga,tidak meninggalkan kewajiban kepada Allah.Allah punya hak pada diri manusia,dan manusia pun punya hak pada Allah.Diantara hak Allah pada manusia adalah hak untuk disembah,sedangkan diantara hak manusia pada Allah adalah dikabulkannya do’a.Sebelum menuntut hak kita,kita harus terlebih dahulu memenuhi hak Allah,yaitu menunaikan kewajiban kita menyembah-Nya dan beribadah kepada-Nya.Meninggalkan kewajiban kepada Allah sama dengan membangkang kepada-Nya.Dan wajar jika Allah pun menahan hak kita,karena telah berlaku sombong kepada-Nya.
                Itulah diantara beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam berdo’a agar do’a kita dikabulkan oleh Allah.Pada dasarnya semua terpulang kembali kepada diri kita.Allah memberikan kita kebebasan sepenuhnya,mau taat atau ingkar.Namun masing-masing ada konsekuensi yang harus kita tanggung.
                Selain hal-hal prinsip diatas,,kita pun tidak boleh melupakan hal-hal lain yang bersifat adab atau sopan santun dalam berdo’a.Disini Nabi memberikan tuntunan bagaimana adab yang baik agar do’a kita didengar oleh Allah.Misalnya agar ketika berdo’a kita tidak meminta sesuatu yang berlebihan,yang bertentangan dengan sunnahtullah sehingga tidak mungkin dikabulkan.Misalnya kita meminta agar bisa terbang seperti burung,berjalan diatas air,dan sebagainya.Kita pun di haruskan bersikap khusyuk dalam berdo’a,dan memperlihatkan kesungguhan bahwa kita memang sangat ingin do’a kita dikabulkan.Memperhatikan waktu dan tempat yang tepat untuk berdo’a,misalnya habis sholat fardhu di masjid,jangan berdo’a ditempat yang kotor,karena kita seolah-olah meremahkan do’a kita.
                Itulah diantara pedoman agar do’a kita didengar atau dikabulkan oleh Allah.Masih banyak lagi tentang adab berdo’a,mungkin kita akan berbagi di postingan yang berikutnya ya...Sesungguhnya sepanjang kita senantiasa menjalankan pengabdian kepada Allah,serta menjauhi dari apa yang dilarang-Nya,Insya Allah do’a kita akan didengar dan dikabulkan oleh Allah.Amien

Semoga bermanfaat dan berkah
Wassalam

                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar