Manusia adalah makhluk yang
paling sempurna yang diciptakan Allah.manusia diberikan akal yang dengannya
dapat berfikir,diberikan hati yang dengannya dapat merasakan dan berhubungan
dengan Allah,serta diberikan kelengkapan indera untuk menghadapi segala sesuatu
di sekelilingnya.Dengan segala kelengkapan itu,manusia mendapat mandat dari
Allah untuk menjadi khalifah di bumi.Amanat yang berat itu hanya diberikan
kepada manusia,tidak kepada makhluk lain.
Namun pada
kenyataannya kita tidak pernah menjumpai manusia yang penuh kesempurnaan
seperti digambarkan diatas.Dalam menjalani hidupnya,manusia sering mendapati
kesukaran karena kompleknya tantangan yang dihadapi,dan tidak jarang ia
mengalami kegagalan.Mungkin hanya satu manusia yang benar-benar dapat dikatakan
sempurna,Yaitu Nabi Muhammad SAW.Beliau disebut insan kamil(manusia
sempurna).Bahkan,Nabi Muhammad pun bukan berarti tidak lepas dari
kesulitan,walaupaun semua itu dapat beliau atasi berkat pertolongan
Allah.Terbukti,Islam yang disebarkannya kini menjadi panutan hampir separuh
penduduk bumi.
Bukan
berarti mengkritik Allah yang membuat manusia selalu ada unsur
kelemahannya.Justru disinilah letak kesempurnaan manusia yang lain,yaitu bahwa
manusia tidak seperti malaikat yang hanya bisa menjadi baik,dan tidak juga
seperti iblis yang hanya bisa menjadi buruk.Manusia mempunyai 2 potensi
itu,menjadi baik dan buruk.dan memang,manusia,disamping diciptakan dengan
segala kelebihan,juga tidak luput dari kekurangan.Bukan manusia lagi namanya
kalau tidak mempunyai kekurangan,melainkan malaikat.Dan bukan manusia pula jika
dipenuhi kekurangan,melainkan setan atau
hewan.Kekurangan,kelemahan,resah,gundah,dan sebagainya merupakan bagian dari
diri manusia. Allah berfirman :
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu,dan manusia
dijadikan bersifat lemah”.(QS.An-Nisa{4}:28)
Nah,ketika
menghadapi kesulitan,apakah yang harus dilakukan manusia? Allah memberikan
tuntunan agar manusia melakukan ikhtiar(usaha) secara sungguh-sungguh dengan
memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya,disertai tawakkal atau
mengembalikan segala sesuatunya hanya kepada Allah.Pada saat inilah kita
diperintahkan oleh Allah untuk berdo’a kepada-Nya. Allah berfirman:
“Dan Tuhanmua berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku,niscaya akan
Aku perkenankan bagimu.Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau
menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina
dina”.(QS.Al-Mu’minun{40}:60).
Allah
memberikan jalan keluar kepada kita dari kesulitan dengan meminta bantuan
kepada-Nya.Sesungguhnya jika Allah sudah membantu seorang manusia,maka tidak
ada satu kekuatan apapun yang dapat mencegahnya,meskipun seluruh penduduk bumi
dan segala makhluk bersatu.Jika berdo’a,sebagaimana disebutkan dalam ayat
diatas,maka Allah pasti mengabulkannya.Inilah janji Allah kepada manusia yang
beriman,yang percaya dan berserah diri kepada-Nya.Kenapa Allah berjanji
demikian? Karena Dia menghendaki kemudahan bagi manusia.
Kita
semua tentu sudah memanjatkan do’a kepada Allah.terkadang,do’a itu ada yang
dikabulkan dan ada pula yang tidak.Ketika dikabulkan,ada yang langsung dan ada
yang baru dipenuhi setelah waktu yang lama.Kenapa bisa demikian?Kenapa ada do’a
yang tidak dikabulkan,padahal Allah telah berjanji untuk mengabulkan do’a kita?
Disini
kita haraus interospeksi diri sendiri.Jangan-jangan ada yang salah pada diri
kita.Atau jangan-jangan Allah menghendaki sesuatu yang lain yang lebih baik
bagi kita sehingga do’a kita seperti tidak diterima oleh-Nya.
Nabi
Muhammad SAW selaku teladan sempurna bagi manusia telah memberikan tuntunan dan
arahan dalam berdo’a agar do’a kita dikabulkan oleh Allah.Sesungguhnya do’a itu
meliputi suatu spektrum yang sangat luas,tidak hanya terkait dengan kalimat
yang diucapkan ketika berdo’a.Do’a kait mengait dengan seluruh sikap dan
perbuatan kita sehari-hari,keadan kita,juga dengan tempat dan waktu dimana kita
berdo’a.
Ada
beberapa hal yang harus kita perhatikan agar do’a kita mudah dikabulkan oleh
Allah.
Pertama,kita senantiasa menjauhkan diri dari maksiat atau
perbuatan dosa,baik kepada manusia maupun kepada Allah.Orang yang melakukan
maksiat tak ubah orang yang menyatakan perlawanan kepada Allah.Jika dua orang
saling berlawanan,tentulah permintaan satu pihak kepada pihak lain tidak akan
diterima.Begitu pula kita kepada Allah,yang tak akan mengabulkan do’a orang
yang melakukan penentangan terhadap-Nya.
Ada
sebuah riwayat dari Malik bin Dinar,seorang sufi dan ahli hadist,bahwa kaum
Bani israil pada suatu waktu dilanda kekeringan yang dahsyat.Untuk mengatasi
hal itu mereka melakukan do’a kepada Allah,meminta agar diturunkan hujan.namun
walaupun do’a mereka sudah sangat khusyuk dan berkali-kali dipanjatkan,do’a
mereka tak juga dikabulkan.Allah lalu memberitahukan kepada salah satu Nabi-Nya
yang hidup ditengah-tengah mereka agar menyampaikan kepada kaumnya,bahwa selama
kehidupan mereka berlumuran dosa,baik ditubuh maupun di perut mereka,janganlah mereka mengharap Allah akan
mengabulkan do’a mereka.Semakin jauh mereka dari Allah,semakin tak dikabulkan
do’anya.
Kedua,menghindarkan
diri dari makanan atau minuman yang tidak halal.Makanan dan minuman mempunyai
pengaruh terhadap tubuh dan jiwa manusia.Makanan dan minuman yang
haram,walaupun sedikit,akan menimbulkan noda di hati orang yang
mengkonsumsinya.Membiarkan yang haram masuk kedalam tubuh sama dengan melakukan maksiat kepada Allah.Allah adalah
dzat yang suci,dan menerima hanya yang suci pula.Olehkarena itu,adanya noda
didalam diri kita akan menghalangi atau menghijab antara diri kita dengan
Allah.dan do’a pun tidak akan dikabulkan.
Nabi
Muhammad pernah bersabda :
“Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima melainkan
sesuatu yang baik.Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang yang
beriman sama sebagaimana yang diperintahkan kepada setiap Rosul.Maka Allah
berfirman :
“wahai rasul-rasul makanlah kamu dari makanan yang
baik(halal) dan berprilakulah dengan yang beriman,makanlah rizki yang telah
Kami berikan kepadamu yang baik-baik”...kemudian Rosulullah SAW menyebut
seorang pemuda yang bermusafir dalam perjalanan yang jauh,keadaan rambutnya
sangat kusut,mukanya berdebu dia mengangkat tangan ke langit : Wahai
Tuhanku....Wahai Tuhanku... sedangkan makanan haram,minumannya haram dan
pakaiannya haram.Dan Dia dibesarkan dengan makanan haram maka bagaimana Kami
mau mengabulkan do’anya”. (HR.Muslim)
Oleh
karena itu,kita harus senantiasa menjaga diri kita dari barang yang haram agar
tidak masuk kedalam tubuh kita.Haram itu bukan hanya materinya,tetapi juga cara
memperolehnya harus pula dengan halal.
Ketiga,tidak
meninggalkan kewajiban kepada Allah.Allah punya hak pada diri manusia,dan
manusia pun punya hak pada Allah.Diantara hak Allah pada manusia adalah hak
untuk disembah,sedangkan diantara hak manusia pada Allah adalah dikabulkannya
do’a.Sebelum menuntut hak kita,kita harus terlebih dahulu memenuhi hak
Allah,yaitu menunaikan kewajiban kita menyembah-Nya dan beribadah
kepada-Nya.Meninggalkan kewajiban kepada Allah sama dengan membangkang
kepada-Nya.Dan wajar jika Allah pun menahan hak kita,karena telah berlaku
sombong kepada-Nya.
Itulah
diantara beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam berdo’a agar do’a kita
dikabulkan oleh Allah.Pada dasarnya semua terpulang kembali kepada diri
kita.Allah memberikan kita kebebasan sepenuhnya,mau taat atau ingkar.Namun
masing-masing ada konsekuensi yang harus kita tanggung.
Selain
hal-hal prinsip diatas,,kita pun tidak boleh melupakan hal-hal lain yang
bersifat adab atau sopan santun dalam berdo’a.Disini Nabi memberikan tuntunan
bagaimana adab yang baik agar do’a kita didengar oleh Allah.Misalnya agar
ketika berdo’a kita tidak meminta sesuatu yang berlebihan,yang bertentangan
dengan sunnahtullah sehingga tidak mungkin dikabulkan.Misalnya kita meminta
agar bisa terbang seperti burung,berjalan diatas air,dan sebagainya.Kita pun di
haruskan bersikap khusyuk dalam berdo’a,dan memperlihatkan kesungguhan bahwa
kita memang sangat ingin do’a kita dikabulkan.Memperhatikan waktu dan tempat
yang tepat untuk berdo’a,misalnya habis sholat fardhu di masjid,jangan berdo’a
ditempat yang kotor,karena kita seolah-olah meremahkan do’a kita.
Itulah
diantara pedoman agar do’a kita didengar atau dikabulkan oleh Allah.Masih
banyak lagi tentang adab berdo’a,mungkin kita akan berbagi di postingan yang
berikutnya ya...Sesungguhnya sepanjang kita senantiasa menjalankan pengabdian
kepada Allah,serta menjauhi dari apa yang dilarang-Nya,Insya Allah do’a kita
akan didengar dan dikabulkan oleh Allah.Amien
Semoga bermanfaat dan berkah
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar