Sesempurna-sempurna manusia di
bumi adalah Nabi Muhammad SAW.Beliau merupakan insan kamil (manusia sempurna)
yang pernah dilahirkan di dunia.Berjuta syair dan lagu telah digubah orang yang
memuji manusia yang agung ini.Semoga sholawat serta salam selalu tercurah
kepadanya.Allah sendiri kerap memuji Nabi Muhammad SAW dalam ayat-ayat-Nya,dan
kita diperintahkan untuk meneladani beliau dalam segala sikap dan
perilaku.Allah menyebut Nabi Muhammad sebagai uswatun hasanah(teladan yang
baik),seperti firman-Nya dalam Al-Quran:
Artinya:”Sesungguhnya pada diri Rosulullah terdapat
teladan yang baik”(QS.Al-Ahzab{33}:21).
Untuk
dapat meneladani beliau,tentu yang pertama adalah kita harus mengetahui sosok
dan kepribadian beliau.Kita bisa membaca tarikhnya,menghayatinya,dan
mengamalkannya dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari.Termasuk yang perlu
kita contah dari beliau adalah dalam pola makan.Kita bisa banyak mengambil
hikmah dari pola makan Nabi.Tentu saja mencontoh pola makan Nabi tidak harus Letterlijk
atau sama persis dengan beliau,karena kita hidup ditempat dan masa yang
berbeda.Yang harus kita serap disini adalah filosofi atau hikmahnya.
Seperti
apakah Nabi kita makan?
Berikut
ini adalah beberapa etika yang perlu kita perhatikan berkaitan soal makan
berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Pertama,niat
yang baik.Rosulullah bersabda bahwa sesungguhnya segala sesuatu itu bergantung
pada niatnya (HR.Bukhori).seyogyanya kita makan bukan sembarang makan,bukan
sekadar memenuhi kebiasaan harian,melainkan dengan niat untuk mendapatkan
kekuatan fisik dan jiwa dalam rangka melakukan ketaatan kepada Allah,menjaga
kesehatan dan kehidupan yang dengannya kita dapat beramal saleh.Dengan
demikian,aktifitas makan akan menjadi ibadah yang bernilai pahala.
Kedua,memastikan
bahwa makanan yang kita makan merupakan makanan yang halal.Sesungguhnya ini
merupakan sesuatu yang prinsipil.Allah memerintahkan pada Rosul dan semua manusia
untuk memakan hanya yang halal.Allah berfirman:
“wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik,dan
kerjakanlah kebajikan,sungguh,Aku Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”(QS>AL Muminun{23}:51)
Nabi
kita selalu memeriksa dari manakah makanan itu berasal.Beliau mewanti-wanti
jangan sampai dalam darah dan daging kita terselip sesuatu yang haram. Nabi
bersabda:
“Tidaklah daging yang tumbuh dari barang yang
haram,kecuali neraka lebih berhak baginya”(HR.Tirmidzi dan Ahmad).
Ketiga,makan
ketika sudah lapar.Nabi bersabda : “Kami adalah segolongan orang yang tidak
makan kecuali lapar dan berhenti sebelum kenyang”.Ini adalah etika yang baik
sekali,yang intinya mengingatkan agar kita tidak berlebih-lebihan dalam segala
hal.berlebih-lebihan adalah sesuatu yang dibenci Allah karena merupakan
perbuatan setan dan hewan. Allah berfirman :
“makan dan minumla,tetapi jangan berlebihan.Sungguh,Allah
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”(QS.Al-A’raf{7}:31).
Keempat,menyebut
nama Allah ketika memulai makan.Nabi mengajarkan kita tidak melupakan Allah
saat memulai makan sebagai tanda pengakuan bahwa rezeki yang ada di hadapan
kita itu semata-mata merupakan pemberian Allah.Diantara do,a yang beliau
ajarkan setiap kali menghadapi hidangan:
“Ya Allah,berkahilah kami padanya,dan berilah kami
kebaikan darinya”.(HR.Tirmidzi)
Kalau
tidak doa itu,minimal kita membaca basmalah sebagai tanda bahwa kita mengingat
Allah.Jika kita lupa membaca Basmalah dipermulaan makan,maka hendaklah kita
membaca :
“Dengan menyebut nama Allah pada permulaan dan pada
akhirnya.” (HR.AbuDaud dan Tirmidzi).
Kelima,mengucapakan
syukur setelah selesai makan.Nabi selalu memanjatkan do’a sebagai ungkapan rasa
syukur ke hadhirat Allah.Diantara do’a sehabis makan yang beliau ajarkan adalah
sebagai berikut :
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum,dan
telah memudahkannya untuk ditelan dan telah membuat jalan keluar
untuknya”.(HR.Tirmidzi).
Sesungguhnya
memulai dan mengakhiri makan dengan menyebut nama Allah mengandung hikmah yang
sangat dalam.manusia diciptakan oleh Allah.segala kebutuhannya pun disediakan
oleh Allah.Mengucap Basmallah ketika memulai makan dan Alhamdulillah ketika
mengakhiri makan merupakan bentuk pengakuan bahwa Allah lah yang memberi
rezeki.Manusia bisa menikmati semua itu semata-mata karena belas kasih
Allah.Oleh karena itu,merupakan keniscayaan bahwa manusia berterima
kasih(bersyukur) kepada yang memberikannya rezeki.
Bersyukur,
itulah hakikat dari do’a sebelum dan sesudah makan.Dengan bersyukur,maka
keberkahan Allah akan turun.Rezeki yang sedikit akan terasa banyak,makanan yang
sederhana akan terasa nikamat. Allah berfirman :
“Dan(ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan,sesungguhnya
jika kamu bersyukur,niscaya Aku akan menambah(nikmat) kepadamu,tetapi jika kamu
ingkar(nikmat-Ku) maka azab-Ku sangat berat”.(QS. Ibrahim{14}:7).
Yang
disebut diatas hanyalah sebagian saja diantara etika yang bisa kita contoh dari
cara makan Nabi.Selain itu masih banyak hal-hal lain yang perlu kita
perhatikan.Misalnya mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,mengutamakan
kebersihan makanan,tidak terburu-buru ketika makan,makan dengan tangan
kanan,tidak makan sambil berdiri dan berjalan,dan tidak meremahkan dan menghina
makanan karena setiap makanan merupakan karunia dari Allah.Tanda bahwa kita menghargai makanan
adalah mencukupkan jatah yang akan kita makan,sehingga tidak ada sisa yang
terbuang.Nabi Muhammad selalu menghabiskan makanannya,tidak membiarkannya
tersisa.Bukan hanya itu,setiap sisi makanan yang menempel di jarinya pun beliau
isap sehingga jari-jarinya bersih.
Itulah
etika makan sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW,sang teladan.Ajaran
diatas mungkin tampak sepele,tetapi hikmahnya besar sekali. Allah dan Nabi
tidak menghendaki kesukaran bagi kita,melainkan kemudahan.Dan itu bisa dimulai
dari hal-hal sederhana seperti makan.ajaran itu pun akan sangat baik jika kita
jadikan kebiasaan dalam hidup kita sehari-hari.Bukan hanya untuk kita,tetapi
juga untuk keluarga.Sedapat mungkin kebiasaan yang baik ini kita tanamkan
kepada anak-anak kita sejak dini,agar anak kita tumbuh menjadi anak-anak yang
saleh,taat kepada Allah dan orang tua,serta selalu mengutamakan kesucian dalam
segala tindak dan perilakunya.Semoga kita dapat menjadikannya kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari kita.Amien.
Semoga bermanfaat dan berkah
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar