Rabu, 04 Juni 2014

shalat jenazah

Syarat-syarat shalat jenazah
-Shalat jenazah sama halnya dengan shalat lain,yaitu harus menutup aurat,suci dari hadats besar dan kecil,suci badan,pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
-Mayit sudah dimandikan dan dikafani
-Letakan mayit sebelah kiblat orang yang menyalati,kecuali kalau shalat dilakukan diatas kubur atau shalat gaib.
Rukun dan cara mengerjakan shalat jenazah
Shalat jenazah tidak denan rukuk dan sujud serta tidak dengan adzan dan iqamat, dan caranya sebagai berikut :
Setelah berdiri sebagaimana mestinya akan mengerjakan shalat,maka :
*Niat menyengajakan melakukan shalat atas mayit dengan empat takbir,menghadap kiblat karena Allah.
Untuk mayit laki-laki


Ushallii ‘alaa haadzal-mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal-kifaayati ma’muuman lillahi ta’aalaa
“Aku niat shalat mayit ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah”.
Untuk mayit perempuan

Ushallii ‘alaa haadzihil-maitati arba’a takbiraatin fardhal-kifayati ma’muuman lillahi ta’aalaa
*Setelah takbiratul ihram,yakni setelah mengucapakan “Allaahu akbar” bersamaan dengan niat ini,sambil meletakan tangan kanan diatas tangan kiri diatas perut(sedakep),kemudian membaca surat Al Fatihah(tidak perlu membaca surat lain).setelah membaca fatihah terus takbir membaca”Allaahu akbar”
*Setelah takbir yang kedua,terus membaca shalawat atas Nabi ,


Allahumma shalli ‘alaa Muhammad
“Ya Allah berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
Lebih sempurna bacalah shalawat,


Allaahuma sshalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin.Kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim wa’alaa aali Ibraahima.Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad.Kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiima wa ‘alaa aali Ibraahiima fil-‘aalamiina innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah,berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya,sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya,sebagimana Tuhan pernah memberikan berkah atas Nabi Ibrahim dan keluarganya.Di seluruh alam ini Tuhan lah yang terpuji Yang Maha Mulia”.
*Setelah takbir yang ketiga,kemudian membaca doa sekurang-kurangnya :


Allaahummaghfir lahuu warhamhu wa ‘aafihii wa’fu ‘anhu
“Ya Allah ampunilah dia,berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia”.
Lebih sempurna lagi membaca doa :


Allaahummaghfir lahu(laha)warhamhu(ha)wa’aafihii wa’fu ‘anhu(ha) wa akrim nuzulahu(ha) wa wassi’ madkhalahu(ha)waghsilhu(ha)bil-maa’i wats-tsalji wal-baradi wa naqqihi minal-khathaayaa kamaa yu-naqqats-tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu(ha) daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihii wa qihi fitnatal-qabri wa ‘adzaaban-naar.
“Ya Allah ampunilah dia,dan kasihanilah dia,sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya,hormatilah kedatangannya,dan luaskanlah tempat tinggalnya,bersihkanlah ia dengan air,salju dan embun.Bersihkanlah dia dari segala sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran,dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya dahulu,dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu,dan peliharalah(hindarkanlah) ia dari siksa kubur,dan azab api neraka”.
Lafazh hu untuk mayit laki-laki
Lafazh ha untuk mayit perempuan
Lafazh hum untuk mayit yg di shalat i lebih dari satu
Jika mayit anak-anak doa nya :


Allaahummaj’alhu farathan li abawaihi wa salafan wa dzukhran wa ‘izhatan wa’tibaaran wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaaziinahumaa wafrighish-shabra ‘alaa quluubihimaa wa laa taftinhumaa ba’dahu wa laa tahrim humaa ajrahu.
“Ya Allah,jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan,kebajikan yang didahulukan,dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa’at bagi orang tuanya.Dan beratkanlah timbangan ibu bapaknya karenanya,serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya.Dan janganlah menjadi fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya,dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya”.
*Selesai takbir keempat,membaca doa :


Allaahuma laa tahtimnaa ajrahuu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.
“Ya Allah,janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami(janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya),dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya,dan ampunilah kami dan dia”.
Lebih sempurna dan lengkap membaca do’a :


Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahuu wa li ikhwaaninal-ladziina sabaquunaa bil-iimaani wa laa taj’al fii quluubinaa ghillal lilladziina aamanuu rabbanaa innaka ra’uufur rahiim.
“Ya Allah,janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami,dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya,dan ampunilah kami dan dia,dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan iman,dan janganlah Engkau menjadikan unek-unek/gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman.Wahai Tuhan kami,sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang”.
*Kemudian selesai memberi salam sambil memalingkan muka kekanan dan kiri dengan ucapan :


As-salaamu ‘alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian”.

Semoga bermanfaat dan berkah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar