Sabtu, 24 Mei 2014

Harta dan Kekayaan dalam Islam

Pada dasarnya harta memang menunjang kehidupan manusia.Tetapi sebaliknya,harta dapat berubah menjadi penyebab perselisihan dan permusuhan.Karena harta,orang berkelahi,hubungan persaudaraan menjadi renggang,hubungan keluarga menjadi putus.Dan tidak jarang hubungan anak dan orang tua tidak baik bahkan putus.Sebabnya,mungkin cara mendapatkan harta itu yang tidak benar,atau sebagian kecil dari harta itu yang sesungguhnya milik orang lain,tidak dikeluarkan atau di zakatkan.
Di dalam Al-Quran,dalam surat Al-Fajr ayat 15- 20,yang menyatakan manusia suka harta,


“Adapun manusia,apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan,maka ia berkata : “Tuhanku telah memuliakanku”. Akan tetapi, apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya,maka ia berkata : “Tuhanku menghinaku”.Sebetulnya bukan demikian.Sebabnya karena kamu tidak memuliakan anak yatim.Dan kamu tidak saling mengajak dalam memberi makan orang miskin.Dan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan(yang halal dan batil).Dan kamu mencintai harta secara berlebihan”.
                Allah memperingatkan manusia,bahwa harta itu hanyalah perhiasan hidup di dunia saja.Bahkan dikatakan,bahwa harta itu adalah cobaan.Dikatakan pula,bahwa kehidupan duniawi tak lain dari pada permainan,senda gurau dan saling membanggakan.


“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”. (QS.Al Kahfi : 46)


“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan(bagimu),dan di sisi Allah lah pahala yang besar”. (QS.At-Taghaabun : 15)


“Ketahuilah,bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan bermegah-megahan antara kamu,seta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak....”(QS.Al-Hadid : 20).
                Bahkan Allah memperingatkan orang-orang yang sibuk dalam persaingan,perlombaan dan bermegah-megahan tentang harta,hingga mereka terlena dan terlupa kepada Allah sampai mereka wafat.Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya di kemudian hari,di akhirat,dimana mereka akan melihat neraka dan dituntut untuk mempertanggungjawabkan segala nikamt dan harta yang mereka bangga-banggakan selama di dunia ini. Allah berfirman :


“Bermegah-megahan karena banyak harta telah melalaikan kamu,sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah kamu begitu,kelak kamu akan mengetahui(akibat perbuatan itu). Janganlah kamu begitu,jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahanam. Dan sesungguhnya kamu akan melihatnya dengan ainul yakin. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan(yang kamu megah-megahkan di dunia)”.(QS. At-Takaatsur : 1-8).
                Lebih tegas kan keras lagi,Allah memperingatkan manusia :


“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkalnya.Sekali-kali tidak.Sesungguhnya dia benar-benar akan dilempar ke dalam huthamah. Dan tahukah kamu apa huthamah itu?(itulah)api(yang disediakan) yang dinyalakan,yang(naik) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu menutupi mereka,(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang”.(QS.Al-Humazah:1-9).
                Setan juga mendorong-dorong manusia agar semakin bersemangat mencari harta,disamping yang bersangkutan juga merasa pentingnya harta bagi kehidupan yang semakin maju,semakin banyak tuntutan dan keperluan,karena semakin menjamurnya hasil-hasil teknologi yang memberikan kesenangan dan kemudahan hidup.
                Allah SWT memang Maha Tahu bagaimana jiwa manusia yang condong mencari kesenangan serta bangga terhadap apa yang dicapainya.Sedemikian senangnya orang kepada harta,mereka berusaha keras untuk mencari rezeki sebanyak-banyaknya.Setelah harta itu mereka peroleh,ada yang enggan atau sayang untuk emberikan sebagian kecil dari hartanya itu kepada yang membutuhkan,yang tidak ikut berusaha bersamanya.Tetapi tidak sedikit pula,terutama yang Imannya kuat,yang membagi hasil jerih payahnya kepada mereka yang perlu ditolong.


Semoga bermanfaat dan berkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar