Dalam Islam,antara makanan dan
doa sangat berhubungan.Bila makanan yang kita makan banyak mengandung
unsur-unsur haram,baik segi fisik makanan itu sendiri ataupaun cara
mendapatkannya yang tidak halal,maka Allah akan menunda bahkan menolak doa
kita.Karena makanan yang haram yang masuk dalam perut kita akan menjauhkan diri
kita dari Allah SWT.Makanan itu menjadi tidak barokah,bahkan mungkin
mencelakakan diri kita.
Dalam hadist yang diriwayatkan
oleh Imam Tabrani,Rasulullah SAW bersabda,
“Baguskanlah makananmu,maka Allah akan mengabulkan
doamu.”(HR Thabrani)
Demikian
pentingnya makanan,hingga Allah dan Rasulnya menyarankan untuk berhati-hati.Doa
kita bisa ditolak,kalau makanan yang kita makan adalah makanan yang haram.Doa
kita tidak akan mendapat prioritas dari Tuhan,jika makanan yang kita makan
berasal dari usaha yang haram.
Sungguh
kerugian bagi kita,jika tidak memperhatikan pentingnya ke halalan suatu
makanan.Sebab,makanan yang kita makan mempunyai efek psikis dan spiritual yang
luar biasa.Maka,marilah kita becermin diri,jika doa yang kita panjatkan kepada
Allah belum atau tidak dikabulkan.Sebab,bisa jadi penyebabnya adalah makanan
yang kita makan.
Sanggupkah
kita membiarkan makanan yang masuk dalam tubuh kita,atau dalam perut anak
isteri kita menjadi bara api kelak di akhirat? Sanggupkah kita melhat,makanan
yang haram masuk dalam perut kita menyengsarakan seumur hidup kita?.Dalam
hadist yang lain,Rasulullah bersabda,
“Barang siapa mengusahakan buat keluarganya dari barang yang
halal,maka ia ibarat seorang syahid(pejuang) dijalan Allah.Dan barang siapa
mencari dunia yang berguna,maka ia menduduki derajat seperti derajat seorang
syuhada”.(HR.Thabrani).
Keluarga
adalah lapangan ibadah kita.Maka,jangan sekali-kali mengotorinya dengan dosa
dan keharaman.mari kita jauhkan diri dari makanan yang haram.mari kita jauhkan
diri dari cara-cara yang haram dalam berusaha.Agar,apa yang kita usahakan itu
tidak sia-sia.Agar kita mendapat jaminan surga dari Allah SWT,karena kita telah
berusaha dengan cara halal untuk menafkahi anak isteri dan keluarga kita.
Al-Quran
dan hadist telah menuntun kita untuk mengkonsumsi produk makanan yang halal dan
juga mencarinya dengan cara yang halal pula.Orang yang berusaha dengan sekuat
tenaganya untuk menafkahi keluarganya dengan cara halal dan mengkonsumsi produk
halal,maka dipandang sama dengan berjihad di jalan Allah.Kita bisa dikatakan
mati syahid,kalau kita benar-benar meniatkannya untuk mencari ridho Allah.
Perkembangan
teknologi pangan dewasa ini sangat pesat,maka dituntut kehati-hatian kita untuk
memilih dan mengkonsumsi produk pangan yang benar-benar halal.Jangan sampai
kita terjebak pada kecanggihan teknologi yang dapat mengaburkan mata dan hati
kita.Setidaknya labelisasi halal pada produk pangan,obat,atau kosmetik,dapat
dijadikan dasar untuk kita memilih.
Namun,tentunya
bukan hanya labelisasi itu saja yang menjadi kontrol.Sebab,kejahatan dapat
berlindung dibalik kemasan.Banyak produk makanan yang kita konsumsi setiap hari
yang tidak ada label halalnya.Maka,kalau itu terjadi,kita dituntut untuk
teliti,waspada,dan tegas dalam menentukan sikap,agar tidak dirugikan.
Kita
harus mengetahui asal-usul makanan tersebut,terbuat dari bahan apa,bagaimana
proses pemotongannya,terkontaminasi atau tidak, dan lain sebagainya.Hal ini
sangat penting dilakukan,agar kita terbebas dari dosa.Agar tubuh kita bersih
dari keharaman makanan dan memungkinkan kita untuk beribadah dengan tenang,dan
berdoa dengan khusyuk,karena tidak terhalangi oleh makanan haram yang masuk
dalam perut kita.
Mencari
sesuatu yang halal,makanan,perhiasan,pekerjaan,tempat dan sebagainya,adalah
kewajiban bagi setiap muslim.Sebagai seorang muslim,kita harus mempunyai dasar
hukum seperti itu,agar kita selamat dunia dan akhirat.
Demikian,semoga
kita senantiasa mampu memenuhi segala kebutuhan hidup ini dengan cara dan
mengkonsumsi barang-barang yang halal,sehingga doa kita dapat diterima Allah
SWT. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar