Kamis, 22 Mei 2014

Rasulullah dan makanan suplemen

Makanan suplemen pada zaman Rasulullah,Apakah Rasulullah pernah menggunakannya?.Bagaimana keluarga dan sahabat Nabi makan makanan suplemen ketika mereka membutuhkan kekuatan untuk bekerja,berdagang,ataupun berperang di jalan Allah?Bagaimana Islam memandang makanan suplemen?.Pertanyaan seperti ini wajar muncul,karena makanan suplemen marak dipromosikan saat ini.Dengan berbagai bahan baku dan proses pembuatannya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada baiknya kita menyimak hadist berikut
Rasulullah bersabda:

“Bubur Taibinah itu boleh menyegarkan hati orang yang sakit dan dapat menghilangkan sebagian dari kesedihan”.(HR.Bukhari dan Muslim).
                Makanan bubur merupakan favorit Rasulullah,yang sering juga dicampur labu.Kebutuhan terhadap makanan suplemen bukanlah hal yang haram,karena manusia membutuhkan tambahan energi untuk mengerjakan pekerjaan berat dan membutuhkan energi untuk menyelesaikan pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan.
                Hadist diatas dapat menyadarkan kita bahwa Rasulullah pun mempunyai jenis makanan favorit dan makanan suplemen yang dikenal pada masanya. Rasulullah sekedar memberi contoh konsumsi makanan supleman bagi umatnya,Hal ini tidak menutup kemungkinan adanya banyak jenis makanan suplemen halal yang diproduksi oleh umat Islam sesudah wafatnya Nabi SAW hingga zaman sekarang.manusia diperbolehkan untuk mengeksplorasi sumber-sumber makanan yang halal di dunia ini dengan kemampuan yang dimilikinya.sebab,makanan yang halal itu mengandung manfaat dan kegunaan bagi manusia. Allah berfirman :

“Makan dan minumlah,tetapi jangan berlebihan.Sungguh,Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.(QS.Al-A’raf{7}:31).
                Yang tidak diperkenankan dalam mengkonsumsi makanan suplemen adalah sikap berlebihan,Sebab,iru akan menimbulkan ketidakseimbangan bagi tubuh manusia,seperti efek penipisan pada lambung,candu yang cenderung membahayakan dan sebagainya. Allah berfirman :


“Dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan segala yang buruk bagi mereka,dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka”.(QS.Al-A’raf{7}:157).
                Dari pemaparan ayat Al-Quran dan hadist diatas dapat disimpulkan bahwa Rasulullah SAW sangat memperhatikan asupan gizi,makanan,suplemen,dan sikap hidup sehat.Al-Quran juga memberi panduan yang sangat baik bagi manusia dalam memilih dan mengkonsumsi makanan halal dan thayyib(baik).
                Makanan yang halal dan thayyib mengandung kekuatan fisik dan psikis yang bermanfaat bagi manusia.Keduanya sangat berhubungan erat dengan akhlak dan tingkah laku manusia didepan Allah.Perut manusia yang selalu dipenuhi oleh racun,penyakit,bakteri,dan candu berbahaya tidak hanya  mengakibatkan sakit fisik,tetapi juga hilangnya kesadaran manusia tentang ketuhanan.

                Untuk itu mari kita membekali diri dengan makanan halal dan thayyib,serta memberi suplemen yang cukup bagi tubuh dan jiwa kita,agar kita senantiasa dalam keridhaan Allah SWT.Mari kita membentengi diri dengan iman dan ilmu pengetahuan agama yang kita miliki,agar dapat dijauhkan dari segala macam makanan dan minuman yang haram dalam berbagi jenis dan macamnya di zaman sekarang ini.Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu diberi kekuatan untuk menghalau dan menolak makanan dan minuman haram. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar