Makanan suplemen pada zaman
Rasulullah,Apakah Rasulullah pernah menggunakannya?.Bagaimana keluarga dan
sahabat Nabi makan makanan suplemen ketika mereka membutuhkan kekuatan untuk
bekerja,berdagang,ataupun berperang di jalan Allah?Bagaimana Islam memandang
makanan suplemen?.Pertanyaan seperti ini wajar muncul,karena makanan suplemen
marak dipromosikan saat ini.Dengan berbagai bahan baku dan proses pembuatannya.
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut ada baiknya kita menyimak hadist berikut
Rasulullah bersabda:
“Bubur Taibinah itu boleh menyegarkan hati orang yang sakit
dan dapat menghilangkan sebagian dari kesedihan”.(HR.Bukhari dan Muslim).
Makanan
bubur merupakan favorit Rasulullah,yang sering juga dicampur labu.Kebutuhan
terhadap makanan suplemen bukanlah hal yang haram,karena manusia membutuhkan
tambahan energi untuk mengerjakan pekerjaan berat dan membutuhkan energi untuk
menyelesaikan pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan.
Hadist
diatas dapat menyadarkan kita bahwa Rasulullah pun mempunyai jenis makanan
favorit dan makanan suplemen yang dikenal pada masanya. Rasulullah sekedar
memberi contoh konsumsi makanan supleman bagi umatnya,Hal ini tidak menutup
kemungkinan adanya banyak jenis makanan suplemen halal yang diproduksi oleh umat
Islam sesudah wafatnya Nabi SAW hingga zaman sekarang.manusia diperbolehkan
untuk mengeksplorasi sumber-sumber makanan yang halal di dunia ini dengan
kemampuan yang dimilikinya.sebab,makanan yang halal itu mengandung manfaat dan
kegunaan bagi manusia. Allah berfirman :
“Makan dan minumlah,tetapi jangan berlebihan.Sungguh,Allah
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.(QS.Al-A’raf{7}:31).
Yang
tidak diperkenankan dalam mengkonsumsi makanan suplemen adalah sikap
berlebihan,Sebab,iru akan menimbulkan ketidakseimbangan bagi tubuh
manusia,seperti efek penipisan pada lambung,candu yang cenderung membahayakan
dan sebagainya. Allah berfirman :
“Dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan
segala yang buruk bagi mereka,dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu
yang ada pada mereka”.(QS.Al-A’raf{7}:157).
Dari
pemaparan ayat Al-Quran dan hadist diatas dapat disimpulkan bahwa Rasulullah
SAW sangat memperhatikan asupan gizi,makanan,suplemen,dan sikap hidup
sehat.Al-Quran juga memberi panduan yang sangat baik bagi manusia dalam memilih
dan mengkonsumsi makanan halal dan thayyib(baik).
Makanan
yang halal dan thayyib mengandung kekuatan fisik dan psikis yang bermanfaat
bagi manusia.Keduanya sangat berhubungan erat dengan akhlak dan tingkah laku
manusia didepan Allah.Perut manusia yang selalu dipenuhi oleh
racun,penyakit,bakteri,dan candu berbahaya tidak hanya mengakibatkan sakit fisik,tetapi juga
hilangnya kesadaran manusia tentang ketuhanan.
Untuk
itu mari kita membekali diri dengan makanan halal dan thayyib,serta memberi
suplemen yang cukup bagi tubuh dan jiwa kita,agar kita senantiasa dalam
keridhaan Allah SWT.Mari kita membentengi diri dengan iman dan ilmu pengetahuan
agama yang kita miliki,agar dapat dijauhkan dari segala macam makanan dan
minuman yang haram dalam berbagi jenis dan macamnya di zaman sekarang
ini.Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu diberi kekuatan
untuk menghalau dan menolak makanan dan minuman haram. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar