Selasa, 24 Juni 2014

meraih khusnul khotimah

Apa yang harus kita lakukan agar khusnul khotimah dapat kita raih ketika ajal menjemput
                Istiqomah dalam beribadah (beramal sholeh),firman Allah dalam Al-Quran surat Fusshilat ayat 30,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan : janganlah takut dan janganlah merasa sedih;dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”
Istiqomah akan menumbuhkan perasaan ikhlas pada umumnya,amal perbuatan baik yang dilakukan terdorong oleh suatu di luar ikhlas,namun jika dilakukan secara rutin(istiqomah) perasaan riya’ itu akhirnya terkikis,amal kebaikan menjadi sebuah kebiasaan dan akhirnya tumbuh rasa ikhlas karena Allah swt.
                Melaksanakan Taqwa,firman Allah dalam Al-Quran surat Ali Imron ayat 102,


“Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kamu kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan jangnalah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”.
Taqwa berarti,upaya menjadi diri dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan dosa dengan cara melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan.Karena dosa mengakibatkan adanya murka dan adzab Allah Ta’ala,dengan taqwa seseorang akan selalu terhindar dari perbuatan salah dan maksiat,hidupnya senantiasa terarah ke jalan yang benar.dengan ketaqwaan pula ia selalu mempersiapkan diri untuk menjemput kematian.
                Berbaik sangka kepada Allah swt.,(khusnudzan),di dalam shahih Muslim disebutkan dari Jabir ra.,dia berkata : Aku mendengar Rasulullah saw.,bersabda,”Allah azza wa jalla berfirman : Aku berada pada persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.Maka hendaklah dia membuat persangkaan kepada-Ku menurut kehendaknya”. Berbaik sangka kepada Allah merupakan wujud kepasrahan diri kepada-Nya dan buah iman seseorang.Apapun yang telah terjadi sudah menjadi takdir-Nya,apa pun akan terjadi telah direncanakan oleh Allah.Ini artinya bahwa kita harus mengembalikan semuanya kepada Allah,kita harus menyakini bahwa apapun bentuk takdir adalah yang terbaik bagi kita. Allah tidak pernah mendzalimi hambanya,kita harus berdoa agar takdir baik senantiasa diberikan kepada kita,disamping itu,secara lahiriah kita pun hendaknya berikhtiar sekuat tenaga.
                Jujur(benar) dalam segala perbuatan,sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat At-taubah ayat 119,



“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah,dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.
Kejujuran adalah cermin akhlak yang baik,setiap perbuatan yang dilakukan murni,obyektif,tidak ada kemunafikan maupun rekayasa.Antara ucapan,perbuatan dan kenyataan ada kesesuaian,semua dijalankan atas dasar kebenaran.Orang yang beribadah tanpa didasari kejujuran pasti akan ditolak oleh Allah swt.,sebagaiman halnya orang munafik,setiap perbuatannya hanyalah kepura-puraan atau karena tendesi sesuatu.
                Taubat,artinya kembali ke jalan yang benar.Dalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 8,yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya,mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukan kamu kedalam surga yang mengalair dibawahnya sungai-sungai,pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia;sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka,sambil mengatakan : ya Tuhan kami,sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Karena itu,segeralah bertaubat kepada Allah sebelum nyawa sampai kerongkongan,karena Dia Maha Pengampun.Rasulullah saw.,bersabda : “Sesungguhnya Allah swt.,membentangkan tangan-Nya di waktu siang untuk menerima taubat orang yang bersalah di waktu malam hingga terbit matahari dari sebelah barat”. (HR.Muslim).
                Takziah(melayat) ke rumah orang yang meninggal dunia,disamping hal itu di sunahkan oleh agama,takziah juga bertujuan agar pelayat selalu ingat mati dan mengambil pelajaran dari apa yang dialami oleh orang yang meninggal,apakah husnul khatimah atau suul khatimah,sehingga bisa jadi motivasi apa yang seharusnya dilakukan sebelum kematian menimpa dirinya.
                Berusaha menghindari sebab-sebab kematian yang tidak baik(suul khotimah),seperti banyak melakukan kesyirikan,menunda-nunda taubat,panjang angan-angan,bergelimang maksiat,berprasangka buruk kepada Allah Ta’ala dalam menerima musibah,sangat mencintai keduniaan dan banyak melakukan aktifitas(fisik,pemikiran dan hati) yang tidak berguna.
                Memperbanyak doa. Dalam Al-Quran surat Asy Syuara ayat 83,


“(Ibrahim berdoa) : Ya Tuhanku,berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh”.
Seorang hamba yang baik akan berusaha selalu mengingat kematian dan terus-menerus berusaha agar ketika ia mati dalam keadaan husnul khotimah.Ia pun melakukan amal saleh tanpa putus,merendahkan diri kepada Allah Ta’ala agar Allah memberikan kekuatan untuk tetap istiqomah sampai meninggal.

                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar