Allah berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 285,
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang telah diturunkan
kepadanya dari Tuhannya,demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman
kepada Allah,Malaikat-malaikat-Nya,kitab-kitab-Nya,dan rasul-rasul-Nya.(mereka
mengatakan): Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun(dengan yang lain)
dari rasul-rasul-Nya,dan mereka mengatakan : Kami dengar dan kami ta’at.
(mereka berdoa): Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkau lah tempat
kembali”
Ada hadits Nabi yang secara jelas menyebutkan rukun iman
yang enam dan rukun islam yang lima,yang diriwayatkan oleh Muslim.Dan pada
kesempatan ini,saya akan fokus yang menyebutkan rukun Iman.
“Iman adalah percaya (iman) kepada
Allah,Malaikat-malaikat-nya,kitab-kitab suci-Nya,Rasul-rasul-Nya,hari
Qiamat,qadha dan qadar”.
Iman kepada Allah,Allah itu wajib ada
dan maha esa.Tanda wajib Allah ada,baharu sekalian alam ini. Allah itu yang
menjadikan tujuh lapis langit dan bumi serta kalian yang didalamnya. Dan Allah
tidak bersifat kekurangan hanya bersifat kesempurnaan,dan tak ada yang
menyerupai dia.Pula maha suci Allah,amat mendengar,amat melihat dan amat
mengetahui gerak-gerik hati sekalian makhluk,yakni mengetahui segala perbuatan
makhluknya yang dzahir maupun yang batin(luar dan dalam) lagi amat kuasa,dan
hidup kekal selama-lamanya tiada akan mati.
Iman kepada Malaikat Nya,Malaikat itu
ialah pesuruh Allah yang selamanya tha’at(siap sedia) dalam segala menjalankan
perintah Allah Ta’ala yang telah diwajibkan padanya.Malaikat itu bukan
laki-laki dan bukan pula perempuan.Mereka dijadikan Allah pada badan yang halus
(jismil lathief) tidak mempunyai hawa nafsu hanya mempunyai
akal.Oleh sebab itu tak pernah sekali-kali durhaka(ingkar) kepada Allah,dari
mula-mula dijadikan sampai hari kiamat.Adapun tempatnya mereka itu ialah
memenuhi tepi langit dan bumi,tetapi tiada menghendaki tempat,seperti
makhluk-makhluk yang lainnya,sebab badannya itu seperti cahaya tidak
membutuhkan tempat bagi dirinya.Malaikat itu sangat banyak tidak terhingga
banyaknya,hanya Allah sendiri yang mengetahuinya.Yang wajib diketahui yaitu ada
sepuluh malaikat :
11.
Malaikat Jibril,pekerjaannya menjadi utusan
Allah yaitu meyampaikan wahyu(segala keterangan agama Allah/agama Islam) kepada
para Rasul dan para Nabi,untuk segenap bangsa manusia.
22.
Malikat Mikail,pekerjaannya mengurus hujan dan
menghantarkan rezeki kepada sekalian makhluk yang masih hidup.
33.
Malaikat Israfil,pekerjaannya membunyikan
nafakh,yaitu puput atau suling yang maha besar,dua kali dibunyikannya jika
telah sampai waktunya; maksud suling yang pertama mematikan sekalian
makhluk,dan suling kedua menghidupkan segala yang telah mati.
44.
Malaikat Izrail,pekerjaannya mencabut jiwa(nyawa)
segala yang berjiwa
55.
Malaikat Raqib,pekerjaannya menulis segala
perbuatan yang baik daripada jin dan manusia.
66.
Malaikat
‘Atid,pekerjaannya menulis segala perbuatan yang jahat daripada jin dan
manusia.
77.
Malaikat Munkar dan
88.
Malaikat nakir,pekerjaan keduanya
menayai(perbuatan yang baik dan jahat) didalam kubur kepada segenap orang yang
telah mati.
99.
Malaikat Malik,pekerjaannya menjaga neraka
110.
Malaikat Ridwan,pekerjaannya menjaga surga
Iman dengan Kitab Nya,kami percaya
dengan kitab Nya.Kitab itu adalah banyak yang ditunkan Allah kepada Rasul
Nya,hanya Allah saja yang mengetahuinya.Setengahnya yang wajib diketahui yaitu
empat buah kitab dan 100 suhuf. Kitab artinya yang berjilid dan Suhuf artinya
berlembaran saja. Adapun empat kitab itu :
11.
Taurat : dalam bahasa Ibrani,diturunkan Allah
kepada Nabi Musa a.s.
22.
Zabur
:Dalam bahasa Qibthi,diturunkan Allah kepada Nabi Daud a.s.
33.
Injil
:dalam bahasa Suryani,diturunkan Allah kepada Nabi Isa a.s.
44.
Al-Quran : Dalam bahasa ‘Arab,diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
s.a.w.
Dan adapun yang seratus Suhuf itu diturunkan kepada tiga
orang Nabi :
11. 60 Suhuf kepada Nabi Syist a.s.
22. 30 Suhuf kepada Nabi Ibrahim a.s.
33. 10 Suhuf kepada Nabi musa a.s.
Kandungan isi sekalian kitab dan suhuf itu tak berbeda yakni
sama saja,yaitu mendidik dan menuntun manusia ke jalan bahagia,dan supaya takut
dan taat kepada Allah,menurut segala perintahnya dan menjauhi
larangannya.Karena Allah lah yang menjadikan alam yang maha luas ini,dan
menguasainya.
Iman kepada Rasul Nya,kami percaya
dengan sekalian Rasul Nya.Rasul itu ialah pesuruh Allah untuk memimpin isi
dunia(bumi) ini agar supaya mereka mengetahui akan dirinya bahwa manusia hidup
di bumi dunia ini ialah Allah Ta’ala yang menjadikannya.Menyembah,taat
beribadah kepada Allah Ta’ala,itulah diwajibkan(difardhukan) kepada para Rasul
dan para Nabi supaya disampaikan kepada segenap manusia agar mereka keluar dari
kesesatan,menyembah tuhan yang bukan sebenarnya Tuhan.Umpamanya mempertuhankan:
Matahari,bulan,bintang,manusia,berhala dan sebagainya.Jumlah para Rasul ada 313
orang dan jumlah para Nabi adalah sangat banyak tiada terhingga banyaknya,itu
hanya Allah ta’ala saja yang mengetahuinya.Tetapi ada yang wajib diketahui
yaitu dua puluh lima orang :
Adam a.s, Idris a.s, Nuh a.s, Hud a.s, Luth a.s, Saleh a.s,
Ibrahim a.s, Isma’il a.s, Ishak a.s, Ya’qub a.s, Yusuf a.s, Ayyub a.s, Syu’aib
a.s, Musa a.s, Harun a.s, Ilyasa a.s, Dzulkifli a.s, Daud a.s, Sulaiman a.s,
Ilyas a.s, Yunus a.s, Zakaria a.s, Yahya a.s, Isa a.s, dan Muhammad s.a.w.
Tidak boleh bagi tiap-tiap umat islam membeda-bedakan antara
para Rasul dan Nabi,karena sekaliannya itu mempunyai empat sifat yang
tertentu(wajib) bagi mereka.
Pertama : Shidiq
artinya benar (lurus)
Kedua : Amanah
artinya kepercayaan
Ketiga : Tabligh
artinya menyampaikan
Keempat : Fathanah artinya bijaksana (pandai)
Dan wajiblah bagi manusia menyakinkan,bahwasanya para Rasul
dan Nabi itu adalah manusia,berkelakuan sebagaimana manusia juga,yaitu
makan,minum,tidur,bisa sakit,mati dan sebagainya.Dan janganlah sekali-kali
diangkat(diakui) sampai menjadi anak tuhan atau bersifat ketuhanan.
Iman dengan Hari Kemudian (Qiamat),kami
percaya dengan hari kemudian,yakni hari Qiamat atau hari pembalasan,yang akan
datang nanti,entah bilakah datangnya itu,tak ada seorang pun yang tahu dan
mengerti,hanya Allah Ta’ala saja yang mengetahuinya.Di hari Qiamat itu,Allah
Ta’ala akan menanyai sekalian makhluknya segala apa yang telah dilakukan selama
hidup di alam dunia.maka jika didapat perbuatan baik dan bakti kepada Allah
Ta’ala,yakni mengerjakan segala perintah Allah Ta’ala dan menjauhi larangannya,niscaya Allah membalas padanya
dengan kebaikan juga,yaitu ditempatkannya dalam surga yang amat mulia.Tetapi
sebaliknya,jika didapat perbuatan jahat dan ingkar(durhaka) kepada Allah
Ta’ala,yakni tiada menurut perintah Allah Ta’ala,tak mau belajar agama Islam
dan sebagainya,niscaya dibalas Allah dengan kejahatan juga,yaitu disiksa dengan
siksaan yang amat pedih dan di masukan ke dalam neraka jahanam.Inilah bukti
firman Allah didalam kitab suci Al-Quran surat Al Zalzalah,ayat 7-8,
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
Zarrahpun,niscaya dia akan melihat(balasan)nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan seberat Zarrahpun,niscaya dia akan melihat(balasan) nya
pula”.
Iman kepada qadha dan qadar,kami
percaya dengan Qadar,yakni perhinggaan atau takdir Allah.Bahwasanya segala apa
saja yang terjadi atas seseorang itu semuanya dari Allah Ta’ala,yakni telah
ditakdirkan Allah yang menyusun dan menentukan segala yang telah terjadi atau
yang akan terjadi.Dan bagi segenap manusia itu ada usaha dan ikhtiar.Usaha dan
ikhtiar manusia itu tak dapat tercapai apa yang dimaksudkannya,jika tidak
bersetuju dengan kehendak Allah yang memiliki sekalian alam ini.Segala fikiran
dan usaha-usaha manusia yang telah tercapai bukan karena kepandaiannya,hanya
sesungguhnya telah ditentukan Allah yang maha adil dan maha kuasa.Bahkan
fikiran dan akal yang ada padanya itu,semuanya karunia dan anugerah dari Allah
Ta’ala.
Dari itulah bagi tiap-tiap manusia yang
benar-benar percaya dengan Rukun Iman yang enam perkara ini,tentulah takkan
menyesal ia dengan ssuatu bala’ yang menimpa atas dirinya.Begitu pula tidaklah
ia takabbur(sombong) sehingga melupakan famili-familinya ketika beroleh kesenangan(kekayaan)
didunia ini.Rukun Iman yang keenam ini mendidik dan memimpin manusia agar sabar
dengan bala’ bencana yang datang menimpa dirinya,dan agar supaya ia syukur
kepada Allah yang menjadikannya,ketika ia mendapat sesuatu kesenangan dan
kekayaan,bahwasanya kekayaan manusia itu takkan kekal selamanya,kesemuanya yang
ada pada manusia itu akan kembali lagi kepada Allah Ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar