Minggu, 01 Juni 2014

Thalak (cerai)

Nabi Muhammad SAW bersabda,


“Perbuatan halal yang sangat dimurkai Allah ialah THALAK (cerai)”.
                Walaupun thalak(cerai) itu dibolehkan,namun Allah tidak meridhainya,oleh karena itu suami isteri menjaga hal-hal yang menyebabkan thalak.Suami jangan mudah mengucapkan kata-kata”thalak” kepada isterinya.Seorang isteri jangan sekali-kali mudah meminta cerai kepada suaminya,apalagi dengan alasan yang dibuat-buat.Bila terpaksa harus bercerai,maka perceraian tersebut jangan sampai bersifat sewenang-wenang,yang merugikan kepada salah satu pihak.Berniat”rujuk” kembali kepada isteri pada waktu iddah thalak raj’i.Hindarkanlah perceraian,karena perceraian pada umumnya membawa kurban,terutama bagi mereka yang sudah punya anak,penderitaan akan menimpa anak-anaknya.
                Bentuk cerai 4 macam
THALAK
Ialah cerai yang dijatuhkan oleh suami,berdasarkan kehendak suami atau kehendak kedua belah pihak.
KHULU’
Ialah perceraian berdasarkan kehendak isteri atas persetujuan bersama,dan isteri sanggup memberi tebusan kepada suami
PASAKH
Ialah perceraian suami isteri yang diputuskan oleh hakim(pengadilan),karena isteri mengajukan keberatan-keberatannya untuk meneruskan hidup bersuami isteri dengan alasan yang dibenarkan oleh pengadilan
HAKAMANI
Ialah perceraian yang diputuskan oleh 2 orang hakim(penengah) yang masing-masing ditunjuk oleh suami isteri yang bersangkutan,disebabkan terjadinya SYIQAQ(perselisihan berat) antara suami isteri,yang tidak dapat lagi diselesaikan dengan jalan lain.
                Hak isteri selama IDDAH
Selama iddah dari thalak raj’i,isteri masih berhak mendapat nafkah dan tempat tinggal dari bekas suami.Selama iddah dari thalak raj’i,isteri berhak untuk dirujuk kembali oleh bekas suaminya.Selama iddah ,dari thalak ba’in,isteri berhak mendapat tempat tinggal dari bekas suaminya tanpa nafkah,tapi bila ia hamil masih berhak mendapat tempat tinggal dan nafkah selama hamilnya,sampai saat melahirkan.
                Ketentuan-ketentuan selama IDDAH
Didalam masa iddah(tiga sucian),bekas isteri tidak boleh dipinang orang.Selama 4 bulan 10 hari karena kematian suami,maka sebagai tanda duka cita,bekas isteri/janda tidak dibenarkan pergi keluar rumah tanpa alasan yang kuat,dan sebaiknya jangan berhias diri.


Semoga bermanfaat dan berkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar