Begitu luhur dan mulianya jiwa
seorang ibu sehingga Islam menempatkannya pada urusan teratas diantara
orang-orang yang harus dihormati dan dipatuhi.Tentu yang demikian karena begitu
besar perjuangan dan tanggung jawabnya dalam mempersiapkan generasi manusia.Dalam
sebuah hadist dikisahkan :
“Ada seorang lelaki datang kepada
Rasulullah SAW. Lalu bertanya : ‘Ya Rasulullah,siapakah diantara manusia yang
lebih berhak untuk aku berbakti (kepadanya) ? ‘Rasulullah menjawab, ‘Ibumu. Ia
bertanya lagi, ‘kemudian siapa lagi? ‘Jawab Rasulullah, ‘Ibumu. Ia bertanya
lagi, ‘Kemudian siapa lagi ? ‘Jawab Rasulullah,’Ibumu. Kemudian ia bertanya
lagi,’Kemudian siapa lagi ? Jawab Rasulullah, ‘Ayahmu’ “. (HR. Bukhari dan
Muslim).
Hadist tersebut menunjukan begitu
luhurnya kedudukan ibu untuk dihormati dan dipatuhi oleh putra-putrinya.Akan
tetapi,dimasa kini kemuliaan dan keluhuran seorang ibu makin tampak pudar dan
kurang dipedulikan.Yang demikian dapat kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari,banyak anak yang tidak menghormati ibunya, tidak menghargai
jasa-jasanya dan bahkan durhaka kepada ibunya.Sosok ibu yang pada masa lalu
amat disegani putra-putrinya,kini tidak lagi disegani dan dianggap remeh
keberadaannya.Dahulu, ibu selalu didengar nasehatnya,ditaati perintahnya,tetapi
kini dianggap angin lalu,perintahnya ditentang dan dicampakan.
Dahulu seorang anak menuruti
perintah orang tuanya,kini yang terjadi sebaliknya,orang tua yang harus
menuruti kemauan anaknya.Akibat semua itu maka banyak terjadi krisis wibawa
dalam keluarga dan banyak terjadi kegagalan hidup pada anak.Berikut ini
penyebab krisis wibawa ibu,
Pertama,seorang anak tidak menyadari akan besarnya peranan
ibundanya dalam kehidupannya.Karena seorang anak tidak pernah merenungkan
secara mendalam betapa besarnya peranan ibu,baik ketika mengandung,melahirkan
maupun ketika mendidik dan membesarkannya,peranan seorang ibu yang sangat besar
itu dianggap kecil dan tidak berarti sama sekali.Seorang ibu apabila mengandung
jabang bayi akan merasakan betapa susah payahnya ia,terutama bila sang bayi
dalam kandungan itu makin membesar.Lebih berat lagi penderitaannya disaat ia
melahirkan,banyak kaum ibu yang wafat dalam perjuangan hidup mati untuk
melahirkan sang anak,tak kalah beratnya pada waktu mengasuh,membesarkan serta
mendidiknya.Seluruh perjuangan seorang ibu untuk anaknya itu tidak akan dapat
dibayar oleh kebaikan seorang anak walau sepanjang umurnya.Ibu berjuang penuh
cinta dan keikhlasan,tanpa pamrih sedikitpun dalam hatinya.Karena itu,betapa
pedihnya hati seorang ibu seperti disayat-sayat pisau jika melihat anak yang
telah atau diperjuangkannya berani melawan dan durhaka kepadanya.Anak yang
dapat menghayati,merenungi serta merasakan besarnya perjuangan sang ibu pasti
ia akan berterima kasih kepada ibundanya,akan menghormati dan menghargai
setinggi-tingginya serta berbakti padanya,dalam hal berbakti kepada orang tua,
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran surat Al-Ahqaf ayat 15 :
“Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada
ibu bapaknya,ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan
susah payah (pula).Mengandungnya hingga menyapihnya adalah tiga puluh bulan
...” (QS.Al-Ahqaf : 15).
Kedua,yang menjadikan seorang anak tidak
menghormati dan durhaka kepada ibu adalah karena pengaruh pergaulan yang
rusak.Hal ini dikarenakan kesalahan atau kurang selektifnya sang anak dalam
memilih teman dan lingkungan pergaulannya.Akibatnya ia mudah terjerumus dalam
perbuatan tidak terpuji,termasuk salah satunya durhaka kepada orang tua.Seorang
teman yang buruk lebih besar dan lebih cepat pengaruhnya dari pada pengaruh
teman yang baik,ini karena teman yang buruk sangat gigih perjuangannya dalam
mempengaruhi teman-temannya untuk mengikuti jejaknya,seperti gigihnya iblis
mempengaruhi Nabi Adam a.s. Seorang yang buruk perangainya,ia suka menolak bila
diajak berbuat kebajikan,anti kemapanan,suka nekat berbuat kejahatan,suka
membangkang dan durhaka kepada orang tua.Lebih-lebih anak yang sudah kecanduan
narkoba dan minuman keras,ia cenderung untuk berbuat keji,sadis dan kejam,bahkan
terhadap orang tuanya sendiri ia tega melakukannya.Karena itu,seorang anak yang
baik jika terlalu akrab dengan anak yang buruk maka ia mudah terpengaruh oleh
keburukan temannya dan masuk dalam lingkaran kejahatan yang dapat membahayakan
keluarganya sendiri,cukup banyak fenomena di masyarakat kita,seorang anak nekat
menghabisi nyawa ayah,ibu dan saudaranya akibat pengaruh buruk pergaulan
jahat.Dalam memilih teman Rasulullah SAW bersabda :
“Jauhilah olehmu teman yang buruk,sebab engkau akan dikenal
dengannya” (HR. Abu Asakir).
Ketiga,yang menyebabkan seorang ibu
tidak dihargai dan tidak dipatuhi anaknya,karena sang anak tidak menyadari
akibat dari perbuatan durhakanya.Seorang anak yang merendahkan martabat orang
tuanya,tidak menghargai perjuangan mereka dan durhaka kepada mereka akan
merasakan akibatnya di dunia sebelum ia mendapat ganjaran di akhirat
nanti.Banyak bukti di masyarakat,anak yang menderita hidupnya akibat durhaka
kepada orang tuanya,khususnya kepada ibunya.Pada zaman Rasulullah juga pernah
terjadi seorang anak yangmenderita dalam menghadapi sakaratul mautnya akibat
durhaka kepada ibunya.Dalam ancaman adzab di dunia itu,Rasulullah bersabda :
“Setiap doa akan diakhirkan oleh Allah atas kehendak-Nya
sampai hari kiamat kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua.Sesungguhnya Allah
akan menyegerakan(balasannya) kepada orang yang
berbuat durhaka dalam hidupnya sebelum mati”. (HR. Ath-Thabrani dan
al-Hakim).
Keempat,karena
sang anak tidak mengetahui berkahnya apabila berbakti kepada orang tuanya,khususnya
kepada ibu.Salah satu berkahnya ialah keturunan kita nanti akan membalas
berbakti pada kita.Banyak orang yang mengeluh karena anaknya durhaka dan suka
membangkang kepadanya,tetapi mereka tidak menyadari bahwa dirinya dahulu juga
suka membangkang dan durhaka kepada orang tuanya.Dalam hal balasan
anak,Rasulullah bersabda :
“Berbuat baiklah kepada ibu bapakmu,kelak anak-anakmu akan
berbuat baik terhadapmu” (HR ath-Thabrani).
Kelima,karena
sang anak tidak ada keteladanan,kesempatan dan kasih sayang yang
cukup.Misal,ibu tidak mau menyusui anaknya melainkan diberi susu sapi,sehingga
jangan salahkan anak jika berprilaku tidak seperti orang tuanya melainkan
seperti sapi atau hewan.Keteladanan bagi seorang ibu mutlak diperlukan,baik
keteladanan dalam bertindak,berbuat,berpakaian dan bertingkah laku.Ini karena
tanpa adanya keteladanan,sulit rasanya seorang anak dapat menghargai keluhuran
dan kemuliaan ibu.Kesempatan dan kasih sayang yang cukup juga sangat penting
artinya bagi perkembangan jiwa anak
selanjutnya,karena tanpa adanya kasih sayang dan kesempatan berkumpul bersama
ibundanya selama masa sapihannya maka sang anak akan sulit untuk menghormati
apalagi menyanyangi ibunya karena ia merasa tidak dekat dan asing terhadap
ibunya.
Maka
dari itu,marilah kita muliakan ibunda kita,kita taati perintahnya yang baik.
Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita pada jalan yang di ridhoi-Nya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar