Rabu, 01 April 2015

bunuh diri

                 Kalau kita berbicara tentang kejahatan pembunuhan,yang mencakup juga pembunuhan terhadap diri sendiri,sebagaimana pembunuhan terhadap orang lain,maka barangsiapa melakukan bunuh diri dengan alat apapun,berarti ia telah melakukan pembunuhan terhadap jiwa yang diharamkan Allah Ta’ala.
                Manusia tidak menciptakan dirinya sendiri,tidak pula menciptakan salah satu dari anggota badannya,atau bahkan satu sel pun.Kehidupan manusia bukanlah miliknya sendiri.Manusia hakikatnya adalah titipan dari Allah Ta’ala baginya,oleh karena itu tidak diperkenankan menyalahgunakannya,apalagi menganiayanya,lebih tidak patut lagi melepaskannya. Allah Ta’ala berfirman,


“Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri,sesungguhnya Allah Maha Penyanyang kepada kalian”. (QS. An-Nisa’ : 29).
                Islam menghendaki agar setiap muslim memiliki ketahanan fisik dan kekuatan mental dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup.Sekali-kali tidak dibenarkan lari dari kehidupan hanya karena cobaan yang menimpa atau gagal meraih cita-cita yang diimpikan.Seorang mukmin diciptakan untuk berjuang bukan untuk duduk berpangku tangan,untuk menghadapi pergulatan hidup bukan untuk lari darinya.Iman dan akhlaknya tidak rela jika ia lari dari medan kehidupan sementara ia mempunyai senjata yang tak pernah tumpul dan bekal yang tidak pernah habis,senjata iman yang tegar dan akhlak yang kokoh.
                Rasulullah saw.mengancam siapa saja yang melakukan bunuh diri,dengan murka Allah Ta’ala dan neraka,serta dijauhkan dari rahmat Allah di surga. Nabi Muhammad saw.bersabda,


“Ada seseorang di tengah umat sebelum kalian terluka.Ia merintih kesakitan,lalu diambillah sebilah pisau untuk menoreh tangannya sendiri.Darah pun mengucur hingga ia mati. Allah Ta’ala berfirman,’Hamba-Ku telah mendatangiku lebih dahulu dengan sendirinya,karena itu Aku mengharamkan surga atasnya”. (HR. Muttafaqun’alaih).
                Jika ia diharamkan masuk surga karena luka yang tidak tertanggungkan rasa sakitnya lalu bunuh diri,maka bagaimana halnya dengan bunuh diri hanya karena kerugian materi,banyak atau sedikit,dalam perdagangan,karena gagal dalam ujian,atau karena putus cinta.Ada baiknya kita simak hadits Nabi saw.berikut,agar kita tidak termasuk orang-orang yang kerdil jiwanya,


“Barangsiapa menjatuhkan dirinya dari sebuah gunung lalu mati,ia terjatuh di neraka jahanam,kekal abadi selama-lamanya.Barangsiapa menghisap racun untuk bunuh diri lalu mati,maka racun itu ada di tangan dan dihisapkan di neraka jahanam,kekal abadi selama-lamanya.Barangsiapa membunuh dirinya dengan benda tajam,benda tajam itu tergenggam ditangannya,lalu menusuk dirinya di neraka jahanam,kekal abadi selama-lamanya”. (HR. Muttafaqun’alaih).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar